Kesalahan 1 : Berlebihan Dalam Menggunakan Air
"Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya berkata, telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah dari Huyai bin Abdullah Al Ma'arifi dari Abi Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin 'Amru berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewati Sa'd yang sedang berwudlu, lalu beliau bersabda: "Kenapa berlebih-lebihan! " Sa'd berkata; "Apakah dalam wudlu juga ada berlebih-lebihan?" beliau menjawab: "Ya, meskipun engkau berada di
sungai yang mengalir." (Sunan Ibnu Majah, Hadits No. 419)
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah dari Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash berkata; bahwasanya Nabi Shallallahu 'Aliahi Wasallam pernah melewati Sa'd yang sedang berwudhu, maka beliau bertanya: "Wahai Sa'd, kenapa kamu berbuat isrof (berlebih-lebihan)?" Dia berkata; "Apa dalam wudlu juga ada isrof?" Beliau menjawab: "Ya, meskipun kamu berada pada sungai yang mengalir." (Musnad Imam Ahmad, Hadits No.6768)
"Abu Raihanah dari Safinah dia berkata, "Abu Bakar, sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi dengan satu sha' air (empat mud), dan bersuci (wudhu) dengan satu mud." (HR. Muslim, Hadits no. 492)
"Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Abu Raihanah dari Safinah sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, ia berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam mandi dengan satu sha' air dan bersuci dengan satu mud air." (Musnad Imam Ahmad, Hadits No. 20921)
Keterangan :
* Satu Mud adalah ukuran dua telapak tangan orang dewasa
* Sedangkan satu Sha' adalah 4 Mud
"Dari Abdullah bin Mughaffal Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan muncul dari umatku sekelompok kaum yang berlebihan dalam bersuci dan berdoa.” (HR. Ahmad 20554, Abu Daud 96, Ibnu Majah 3864, Syuaib Al-Arnauth menilai hadis ini hasan).
"Suatu ketika datang seorang badui menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan bertanya tentang tata cara wudhu. Beliaupun mengajarinya tata cara wudhu 3 kali – 3 kali. Kemudian beliau bersabda, “Seperti ini wudhu yang benar. Siapa yang nambahi lebih dari tiga, dia telah berbuat salah, melampaui batas,
dan bertindak zalim.” (HR. Ahmad 6684, Nasai 140, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Makna berlebihan dalam berwudhu adalah melampaui batas ketika berwudhu, dengan bersikap boros dalam menggunakan air atau mencuci lebih dari 3 kali. Al-Hafidz al-Aini mengatakan dalam Syarh Abu Daud, ‘Bentuk melampaui batas dalam bersuci adalah terlalu boros menggunakan air, misalnya banyak mengguyurkan air ke anggota wudhu atau mencuci anggota wudhu lebih dari bilangan (3 kali).’ (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 166197)
Kesalahan 2 : Hanya Mencolek Ujung Rambut Ketika Membasuh Kepala
Terlepas dari perbedaan madzhab tentang membasuh kepala, hanya mencolek ujung rambut ketika membasuh kepala adalah cara wudhu yang tidak sesuai sunnah Nabi karena Nabi maupun Sahabat beliau tidak melakukan hal itu. Cara yang sesuai sunnah adalah mengusap kepala dan telinga sekaligus, dengan air sisa pada tangan (ketika mencuci tangan) atau mengambil air baru. Mengusap kepala cukup satu kali (bukan 3 kali).
Caranya :
1. letakkan kedua telapak tangan anda yang masih basah di rambut depan (diatas kening),
2. lalu jalankan kedua telapak tangan anda ke belakang mengusap seluruh kepala sampai ke leher belakang (batas terakhir tumbuhnya rambut),
3. lalu jalankan kembali kedua telapak tangan anda ke depan seperti semula,
4. lalu usaplah kedua telinga sekaligus, dengan posisi awal telunjuk dimasukkan ke lobang telinga sedangkan ibu jari berada dibelakang daun telinga bagian bawah, lalu jalankan secara bersamaan telunjuk dan ibu jari anda ke arah atas telinga membasahi semua celah-celah pada telinga sebisa mungkin.
Dalil 1 :
"Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb berkata, telah menceritakan kepada kami Wuhhaib dari 'Amru bin Yahya dari Bapaknya berkata; Aku pernah menyaksikan 'Amru bin Abu Hasan bertanya kepada 'Abdullah bin Zaid tentang wudlunya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Abdullah lalu minta diambilkan bejana berisi air, lalu ia memperlihatkan kepada mereka cara wudlu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu ia memulai dengan menuangkan air dari bejana ke telapak tangannya lalu mencucinya tiga kali. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana, lalu berkumur-kumur, lalu memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya kembali dengan tiga kali cidukan. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana dan membasuh mukanya tiga kali, kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana dan membasuh kedua tangannya sampai ke siku dua kali dua kali. Kemudian ia memasukkan tangannya ke dalam bejana dan mengusap kepalanya dengan tangan, ia mulai dari bagian depan ke belakang lalu mengembalikannya lagi (ke arah depan), kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana dan membasuh kedua kakinya." Dan telah menceritakan kepada kami Musa berkata, telah menceritakan kepada kami Wuhaib berkata, "Ia mengusap kepalanya satu kali." (HR Bukhari, Bab 4, Hadits No. 185)
Dalil 2 :
(Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq berkata; telah mengabarkan kepada kami Malik dari 'Amr bin Yahya dari Bapaknya dari Abdullah bin Zaid Nabi Shallallahu'alaihiwasallam mengusap kepalanya dengan kedua tangannya, dari depannya lalu bagian belakangnya, dimulai dari depan kepalanya sampai pada belakangnya dan mengulanginya dari awal lagi. (Musnad Ahmad : 15843)
Dalil 3 :
"Telah mengabarkan kepada kami 'Utbah bin Abdullah dari Malik yaitu Ibnu Anas dari Amr bin Yahya dari Bapaknya, bahwa dia pernah berkata kepada Abdullah bin Zaid bin Ashim -kakek Amru bin Yahya-, "Bisakah memperlihatkan kepadaku cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu?" Abdullah bin Zaid berkata, "Ya." Lantas ia meminta air wudlu. Ia menuangkannya ke kedua tangannya dan membasuhnya dua kali, kemudian berkumur dan memasukkan air kedalam hidungnya tiga kali. Lalu membasuh mukanya tiga kali, membasuh kedua tangannya dua kali sampai kedua sikunya, mengusap kepalanya ke belakang, ia mulai dari ujung kepalanya lalu ditarik ke belakang sampai ke tengkuknya, lantas mengembalikannya ke tempat semula. Setelah itu membasuh kedua kakinya." (Sunan An-nasa'i : 97)
Dalil 4 :
"Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin ash-Shabbah telah menceritakan kepada kami Khalid bin Abdullah dari Amru bin Yahya bin Umarah dari bapaknya dari Abdullah bin Zaid bin 'Ashim al-Anshari salah seorangh sahabat, ia mengatakan bahwa ia pernha ditanya, 'Tunjukkan kepada kami cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu! ' Abdullah lalu minta satu wadah air, ia lalu menuangkan sedikit air ke atas kedua tapak tangan dan membasuhnya sebanyak tiga kali. Kemudian dia memasukkan tangan ke dalam wadah untuk menciduk air (dengan tangannya) dan berkumur-kumur serta memasukkan air ke dalam hidung dengan air yang sama sebanyak tiga kali dari satu telapak tangan. Kemudian dia menciduk air sekali lagi lalu membasuh muka sebanyak tiga kali. Selepas itu, dia menciduk lagi dengan tangannya lalu membasuh tangan hingga ke siku dua kali-dua kali. Kemudian dia menciduk lagi lalu mengusap kepala dengan cara menyapu tangannya dari arah depan kepala ke arah belakang, kemudian dia membasuh kedua kakinya hingga ke mata kaki. Selepas itu, dia berkata, 'Beginilah cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wudlu'."
Dan telah menceritakan kepadaku al-Qasim bin Zakariya telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad dari Sulaiman dia adalah Ibnu Bilal, dari Amru bin Yahya dengan isnad ini hadits, seperti hadits tersebut, dan tidak menyebutkan kata 'al-Ka'bain'." Dan telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Musa al-Anshari telah menceritakan kepada kami Ma'n telah menceritakan kepada kami Malik bin Anas dari Amru bin Yahya dengan isnad ini, dan dia menyebutkan, "Abdullah berkumur dan beristintsar sebanyak tiga kali, ' dan tidak mengatakan 'dari satu tangan'." Dan dia menambahkan setelah perkataannya, "Lalu dia menyapunya dari depan dan belakang, dan memulainya dari arah depan kepalanya. Kemudian dia mulai dengan keduanya kepada jambulnya, kemudian mengembalikannya hingga kembali ke tampat semula yang mana dia memulai darinya. Lalu dia membasuh kedua kakinya." Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Bisyr al-'Abdi telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Amru bin Yahya dengan semisal isnad mereka, lalu menceritakan hadits tersebut. Dan dia menyebutkan di dalamnya, "Lalu dia berkumur-kumur dan beristinsaq (memasukkan air ke dalam hidung) lalu beristintsar (mengelurkan air dari dalam hidung) tiga kali cidukan." Dan dia juga menyebutkan, "Lalu dia mengusap kepalanya, lalu memulainya dengan cara dari depan ke belakang satu kali." Bahz berkata, "Wuhaib mendektekan hadits ini kepadaku." Dan Wuhaib berkata, "Amru bin Yahya mendektekan hadits ini kepadaku dua kali." (HR Bukhari Hadits No. 346)
"Kedua telinga merupakan bagian dari kepala”.( HR. Abu Dawud no.134, At Tirmidzi no. 37, Ibnu Majah no. 478, dan lain-lain)
Kesalahan 3 : Membasuh anggota Whudu' lebih dari tiga kali
Didalam Sunnah Nabi صلى الله عليه و سلم beliau membasuh anggota wudhu'tidak lebih dari tiga kali. Membasuh lebih dari 3 kali termasuk melampau batas dalam wudhu' dan Mubadzir air, Nabi bersabda :
"Suatu ketika datang seorang badui menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan bertanya tentang tata cara wudhu. Beliaupun mengajarinya tata cara wudhu 3 kali – 3 kali. Kemudian beliau bersabda, “Seperti ini wudhu yang benar. Siapa yang nambahi lebih dari tiga, dia telah berbuat salah, melampaui batas,
dan bertindak zalim.” (HR. Ahmad 6684, Nasai 140, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Makna berlebihan dalam berwudhu adalah melampaui batas ketika berwudhu, dengan bersikap boros dalam menggunakan air atau mencuci lebih dari 3 kali. Al-Hafidz al-Aini mengatakan dalam Syarh Abu Daud, ‘Bentuk melampaui batas dalam bersuci adalah terlalu boros menggunakan air, misalnya banyak mengguyurkan air ke anggota wudhu atau mencuci anggota wudhu lebih dari bilangan (3 kali).’ (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 166197)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Kesalahan Kesalahan Dalam Wudhu'"
Posting Komentar