Angka Arab adalah sebutan untuk sepuluh buah digit (yaitu: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9). Angka-angka adalah keturunan dari
angka India dan
sistem angka Hindu-Arab yang dikembangkan oleh
matematikawan India, yang membaca urutan angka seperti "975" sebagai satu
bilangan yang utuh. Angka India kemudian diadopsi oleh
matematikawan Persia
di India, dan diteruskan lebih lanjut kepada orang-orang Arab di
sebelah barat. Bentuk angka-angka itu dimodifikasi di saat mereka
diteruskan, dan mencapai bentuk Eropanya (bentuk yang sekarang) pada
saat mencapai
Afrika Utara. Dari sana, penggunaan mereka menyebar ke
Eropa pada
Abad Pertengahan. Penggunaan Angka Arab tersebar ke seluruh dunia melalui perdagangan, buku dan
kolonialisme Eropa. Saat ini, Angka Arab adalah simbol representasi angka yang paling umum digunakan di dunia.
Sesuai dengan sejarah mereka, angka-angka (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9) juga dikenal sebagai
Angka Hindu atau
Angka Hindu-Arab.
Alasan mereka lebih dikenal sebagai "Angka Arab" di Eropa dan Amerika
adalah karena mereka diperkenalkan ke Eropa pada abad kesepuluh melalui
bangsa Arab di Afrika Utara. Dahulu (dan sampai sekarang) digit-digit
tersebut masih dipergunakan oleh orang Arab barat semenjak dari Libya
hingga ke Maroko. Di sisi lain, orang-orang Arab menyebut sistem tersebut dengan nama "Angka
Hindu", yang mengacu pada asal mereka di India. Namun demikian, angka ini tidak
boleh dirancukan dengan "Angka Hindu" yang dipergunakan orang-orang
Arab di
Timur Tengah (٠.١.٢.٣.٤.٥.٦.٧.٨.٩), yang disebut dengan nama lain
Angka Arab Timur; atau dengan
angka-angka lain yang saat ini dipergunakan di India (misalnya angka
Dewanagari: ०.१.२.३.४.५.६.७.८.९).
Dalam bahasa Inggris, dengan demikian istilah Angka Arab dapat
menjadi bermakna ganda. Ia paling sering digunakan untuk merujuk pada
sistem bilangan digunakan secara luas di Eropa dan Amerika. Dalam hal
ini, Angka Arab adalah nama konvensional untuk seluruh keluarga sistem
angka Arab dan
India.
Kemungkinan lainnya ialah ia dimaksudkan untuk angka-angka yang
digunakan oleh orang Arab, dalam hal ini umumnya mengacu pada Angka Arab
Timur.
Sistem desimal Angka Hindu-Arab ditemukan di India sekitar 500 Masehi. Sistem ini revolusioner dalam hal ia memiliki angka
nol dan
notasi posisional.
Hal tersebut dianggap sebagai tonggak penting dalam pengembangan
matematika. Seseorang dapat membedakan antara sistem posisi ini, yang
identik seluruh keluarga angka Hindu-Arab, dan
bentuk penulisan (
glyph) tertentu yang digunakan untuk menulis angka, yang bervariasi secara regional.
Glyph yang paling umum yang digunakan bersama-sama dengan
Abjad Latin sejak
Abad Modern Awal adalah
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9. (wikipedia)
Penasaran kan? apa rahasia dibalik pembentukan angka arab tersebut? kenapa satu betuknya tegak? dan kenapa dua bentuknya seperti cacing, dst.
Ternyata, rahasianya adalah terdapat pada jumlah sudut-sudut yang terdapat pada setiap bentuk bilangan, jumlah sudut-sudut itulah yang memberikan nilai pada bentuk angka tersebut, sebagai contoh, angka satu mempunyai satu sudut, angka dua mempunyai dua sudut dst.
Lebih jelasnya, silahkan amati gambar berikut ini :
0 Response to "Rahasia Bentuk Angka Arab"
Posting Komentar